Kamis, 26 Maret 2015

PRABU WATUGUNUNG BERISTRI IBU DAN ANAKNYA SENDIRI

PRABU WATUGUNUNG MENEMUKAN KETIGA KAKAKNYA

Prabu Watugunung di Kerajaan Gilingwesi dihadap Patih Suwelacala dan para arya. Tidak
lama kemudian datang Arya Kurantil dan Arya Kuningan yang melaporkan bahwa keduanya telah berhasil menemukan Raden Anggara, Raden Buda, dan Raden Sukra yang bersembunyi di hutan sejak kematian ibu mereka (Dewi Soma).
Prabu Watugunung sangat gembira menyambut kehadiran ketiga kakak tirinya itu dan segera mengangkat mereka sebagai pendeta kerajaan
untuk menggantikan kedudukan Begawan Radi yang telah kembali ke kahyangan sebagai Batara Surya. 

Maka, sejak saat itu ketiganya punmengubah gelar masing-masing menjadi Begawan Anggara, Begawan Buda, dan Begawan Sukra, serta mendapat tempat tinggal di Andongdadapan, Gadingmawukir, dan Medangagung. Setelah saudara-saudaranya berkumpul, Prabu Watugunung lalu memutuskan untuk menyerang Prabu Satmata yang telah menduduki takhta Kerajaan Medang Kamulan. Patih Suwelacala dan para arya diperintahkan untuk menghimpun pasukan, lalu berangkat menuju negeri peninggalan ayah mereka itu.

KERAJAAN GILINGWESI MENAKLUKKAN
MEDANG KAMULAN
Prabu Watugunung dan pasukan Gilingwesi telah sampai di Kerajaan Medang Kamulan, namun mereka terheran-heran karena Prabu Satmata
ternyata sudah tidak lagi bertakhta di sana. Para prajurit yang berjaga menceritakan bahwa Prabu Satmata telah mendapat teguran keras dari Batara Guru karena berani menikahi Dewi Sriyuwati. Beberapa hari yang lalu Batara Narada datang membawa pesan Batara Guru kepada Prabu Satmata supaya menceraikan Dewi Sriyuwati atau diasingkan dari Medang Kamulan
jika menolak. Ternyata Prabu Satmata memilih hukuman pengasingan daripada menceraikan istrinya. Dewi Sriyuwati sendiri juga memilih ikut
pergi untuk menyertai suaminya tersebut. Setelah kepergian Prabu Satmata dan Dewi sriyuwati, takhta Kerajaan Medang Kamulan menjadi kosong tanpa raja. Bahkan, Dewi Landep
(ibu kandung Dewi Sriyuwati dan Patih
Suwelacala) juga ikut pergi, yaitu pulang ke tempat tinggal ayahnya (Batara Anantaboga) di kahyangan Saptapratala.
Menyadari hal itu, Prabu Watugunung sangat gembira karena berhasil menaklukkan Kerajaan Medang Kamulan tanpa harus menumpahkan
darah setetes pun. Maka, sejak saat itu Medang Kamulan pun resmi menjadi daerah bawahan Kerajaan Gilingwesi.


RESI SATMATA BERKELANA MENEBUS DOSA
Sementara itu, Prabu Satmata yang menjalani hukuman pengasingan kembali memakai gelar Resi Satmata dan mendirikan padepokan di Hutan Kuyana. Meskipun pada awalnya ia berani melawan perintah Batara Guru, namun lama-lama ia merasa bimbang juga karena telah merebut calon istri ayahnya itu. Akhirnya, pada suatu malam ia pun meninggalkan Dewi
Sriyuwati yang sedang tidur untuk berkelana sendiri demi menebus dosa.
Dalam pengembaraannya itu, Resi Satmata berpindah-pindah dari satu padepokan ke padepokan lain. Dari Hutan Kuyana ia pindah ke Hutan Lodaya, kemudian ke Kabareyan, dan
setelah itu ke Parangtritis di pesisir selatan Pulau Jawa.


PRABU WATUGUNUNG MELAMAR DEWI
TUMPAK
Pada suatu hari Prabu Watugunung pergi ke Padepokan Andongdadapan mengunjungi ketiga kakak tirinya, yaitu Begawan Anggara, Begawan Buda, dan Begawan Sukra. Di tempat itu ia
melihat adik perempuan ketiga begawan, yaitu Dewi Tumpak yang kini telah berusia lima belas tahun. Putri bungsu peninggalan Dewi Soma itu telah tumbuh menjadi gadis remaja yang sangat cantik, dan membuat Prabu Watugunung jatuh hati kepadanya.
Prabu Watugunung berterus terang ingin
menjadikan Dewi Tumpak sebagai istrinya.
Rupanya tiada seorang pun yang tahu kalau hubungan mereka sebenarnya adalah ayah dan anak, karena Dewi Tumpak tidak lain merupakan
putri hasil perselingkuhan Prabu Watugunung semasa muda dengan mendiang Dewi Soma.
Dewi Tumpak sendiri mengira dirinya adalah anak kandung Prabu Palindriya yang lahir dari Dewi Soma, dan ia pernah mendengar bahwa Prabu Watugunung juga merupakan putra Prabu Palindriya, tetapi lahir dari Dewi Basundari.
Maka, dengan segala cara ia pun berusaha menolak lamaran dari orang yang dikira kakak tirinya itu. Karena Prabu Watugunung tetap memaksa, Dewi Tumpak akhirnya bersedia
dijadikan istri asalkan dimadu dengan delapan ratus orang putri sebagai selir. Kedelapan ratus putri itu disebut dengan istilah Putri Domas, dan mereka harus berasal dari negeri di seberang lautan.


PRABU WATUGUNUNG MENGIRIM PARA ARYA KE NEGERI SEBERANG
Prabu Watugunung menyanggupi syarat yang diajukan Dewi Tumpak tersebut. Sungguh kebetulan hari itu datang seorang pendeta dari negeri seberang bernama Danghyang Suktina yang ingin mengabdi kepada Prabu Watugunung.
Pendeta itu mengaku kehilangan istrinya dan ia mendapat petunjuk dari dewata supaya mengabdi di Kerajaan Gilingwesi jika ingin bertemu lagi dengan istrinya tersebut.
Karena Danghyang Suktina berasal dari seberang lautan, Prabu Watugunung pun memintanya untuk membantu mencarikan delapan ratus orang Putri Domas dari sana. Danghyang Suktina
mengusulkan bahwa cara yang paling tepat untuk mewujudkannya adalah dengan membantu kerepotan pihak lain. Saat ini Kerajaan Kistina yang terletak di Semenanjung Malaya sedang dikepung musuh. Prabu Darta raja Kistina memiliki adik perempuan bernama Dewi Darti yang sangat cantik dan diinginkan banyak raja.
Akan tetapi, tidak satu pun lamaran itu yang diterima oleh Dewi Darti, sehingga para raja dengan sukarela kembali ke negeri mereka masing-masing.
Namun demikian, ada seorang raja raksasa bernama Prabu Grawa dari Kerajaan Malawa yang tetap bertahan dan mendirikan perkemahan untuk mengepung Kerajaan Kistina dan memaksa Dewi Darti menjadi istrinya. Prabu Darta tidak mampu menghadapi kesaktian Prabu Grawa sehingga yang bisa ia lakukan hanyalah mengulur waktu sampai datangnya bala bantuan.
Berdasarkan peristiwa itu, Danghyang Suktina pun menyarankan kepada Prabu Watugunung supaya membantu Prabu Darta mengalahkan Prabu Grawa, sehingga Prabu Darta pasti akan
berterima kasih dan siap membantu
mengumpulkan delapan ratus orang Putri Domas.
Prabu Watugunung menerima saran Danghyang Suktina tersebut dan segera memerintahkan adik-adiknya, yaitu para arya yang dipimpin Arya Kurantil untuk berangkat menuju Kerajaan Kistina di Semenanjung Malaya.


PARA ARYA MENGAMANKAN KERAJAAN KISTINA
Arya Kurantil dan adik-adiknya telah sampai di kerajaan Kistina dan langsung bertempur menghadapi pasukan Prabu Grawa. Perang ramai pun terjadi. Prabu Grawa sendiri akhirnya tewas di tangan Arya Kurantil, sedangkan menteri
utamanya yang bernama Patih Santakya
menyerah kalah.
Prabu Darta bertanya kepada Patih Santakya mengapa Prabu Grawa bersikeras ingin menikahi Dewi Darti, padahal para raja yang lain secara
sukarela bersedia pulang ke negeri masing-masing setelah lamaran mereka ditolak. Patih Santakya menceritakan bahwa rajanya itu telah menculik putri Kerajaan Prawastina yang bernama Dewi Pratima untuk dijadikan istri. Akan
tetapi, Dewi Pratima bersedia dinikahi asalkan dimadu dengan sepupunya yang bernama Dewi Darti. Itulah sebabnya Prabu Grawa bersikeras
ingin menikahi Dewi Darti, semata-mata hanya demi untuk memenuhi persyaratan yang diajukan Dewi Pratima.
Prabu Darta sangat terkejut mendengar cerita itu karena Dewi Pratima tidak lain adalah sepupunya sendiri, dan ia pernah berniat menjadikannya sebagai istri. Tak disangka, Dewi Pratima tiba-tiba hilang diculik orang dan ternyata si penculik
adalah Prabu Grawa raja raksasa dari Malawa tersebut.


PRABU DARTA MENIKAHI DEWI PRATIMA
Patih Santakya kembali ke perkemahan untuk menjemput Dewi Pratima, kemudian menyerahkannya kepada Prabu Darta. Arya Kurantil menyarankan agar Prabu Darta melanjutkan niatnya untuk menikahi Dewi Pratima sebagai permaisuri. Maka, Prabu Darta pun mengirim lamaran kepada pamannya, yaitu Prabu Angrayoda di Kerajaan Prawastina, yang merupakan ayah dari Dewi Pratima.
Patih Santakya dan segenap bala tentara raksasa yang masih tersisa menyatakan takluk kepada para arya. Arya Kurantil selaku pimpinan pun mengangkat Patih Santakya sebagai raja baru di Kerajaan Malawa, tetapi dengan syarat harus tunduk kepada perintah Prabu Watugunung di Kerajaan Gilingwesi. Patih Santakya mematuhi
syarat tersebut. Maka, ia pun dilantik sebagai raja dengan bergelar Prabu Santakya. Sementara itu, Prabu Angrayoda di Kerajaan Prawastina sangat bahagia mendengar kabar
bahwa putrinya yang hilang ternyata telah ditemukan dalam keadaan selamat di Kerajaan Kistina, dan ia pun menerima lamaran Prabu Darta. Maka, pada hari yang telah ditentukan, diadakanlah upacara pernikahan antara Prabu
Darta dengan Dewi Pratima, yang dihadiri para arya dari Kerajaan Gilingwesi dan Prabu Santakya dari Kerajaan Malawa.


PARA ARYA MENGUMPULKAN PUTRI DOMAS
Setelah pernikahan Prabu Darta dan Dewi Pratima tersebut, para arya lalu menyampaikan permasalahan yang sedang dihadapi Prabu Watugunung, yaitu ingin menikahi Putri Domas yang berjumlah delapan ratus orang dari negeri seberang. Dengan senang hati, Prabu Darta, Prabu Angrayoda, dan Prabu Santakya pun mengumpulkan delapan ratus orang putri cantik
dari negeri masing-masing. Bahkan, Prabu Darta juga mempersembahkan adiknya, yaitu Dewi Darti untuk dinikahkan pula dengan Prabu
Watugunung.
Setelah lengkap terkumpul delapan ratus orang putri Domas ditambah dengan Dewi Darti, para arya pun mohon pamit kembali ke Pulau Jawa.
Prabu Darta, Prabu Angrayoda, dan Prabu Santakya mengantar kepergian mereka sampai ke pelabuhan.


ARYA PRANGBAKAT BERTEMU DEWI SINTA
Para arya berlayar meninggalkan Semenanjung Malaya dan akhirnya sampai di Pulau Jawa. Arya kurantil selaku pimpinan segera memerintahkan
Arya Prangbakat supaya berangkat lebih dulu untuk menyampaikan laporan kepada Prabu Watugunung dan Patih Suwelacala.
Arya Prangbakat pun berangkat seorang diri namun ia tersesat sampai ke Hutan Nastuti. Di hutan itu ia melihat sebuah podok yang dihuni seorang wanita yang sangat cantik jelita. Wanita itu tidak lain adalah Dewi Basundari yang dulu
pernah menjelma menjadi Prabu Sintawaka dan dikalahkan oleh Prabu Watugunung saat masih bernama Patih Selacala.
Kecantikan Dewi Basundari membuat Arya Prangbakat berniat jahat ingin mengganggunya. Akan tetapi, tiba-tiba muncul banjir besar yang menerjang dirinya. Arya Prangbakat pun minta
tolong memohon ampun dan berjanji tidak berani lagi berpikiran jahat kepada Dewi Basundari.
Tiba-tiba saja banjir besar itu pun surut dan meresap ke dalam bumi.
Arya Prangbakat menyampaikan sembah hormat kepada wanita di hadapannya itu. Dewi Basundari lalu memperkenalkan dirinya sebagai Dewi Sinta, yaitu nama yang dulu dipakai saat
menjadi permaisuri di Kerajaan Medang Kamulan.
Arya Prangbakat tiba-tiba mempunyai niat ingin mempersembahkan Dewi Sinta kepada rajanya, karena hanya Prabu Watugunung yang pantas
menjadi suami wanita secantik dia. Kebetulan Dewi Sinta sendiri juga sudah jenuh hidup menyepi tanpa kawan di tepi hutan, sehingga ia pun bersedia dibawa ke Kerajaan Gilingwesi.
Untuk mengenang peristiwa banjir ajaib yang telah melanda dirinya, Arya Prangbakat pun mengganti nama Hutan Nastuti menjadi Hutan Roban, di mana “rob” berarti “banjir”.


PRABU WATUGUNUNG MENIKAHI DEWI SINTA
Arya Prangbakat telah sampai di Kerajaan Gilingwesi untuk menyampaikan laporan kemenangan di Semenanjung Malaya kepada Prabu Watugunung dan Patih Suwelacala,
sekaligus ia mempersembahkan Dewi Sinta yang ditemukannya di Hutan Roban tadi. Prabu Watugunung sangat senang mendengar laporan tersebut, namun ia jauh lebih senang lagi saat
menerima kehadiran Dewi Sinta. Melihat
kecantikan Dewi Sinta, seketika ia pun lupa kepada niatnya untuk memperistri Dewi Tumpak.
Pada dasarnya Dewi Sinta memang seorang bidadari putri Batara Anantaboga, sehingga wujudnya selalu awet muda dan cantik sepanjang masa. Ia sama sekali tidak tahu kalau Prabu Watugunung adalah anak kandungnya
sendiri yang lama hilang sejak berusia dua tahun. Sebaliknya, Prabu Watugunung juga sudah lupa kepada wajah ibu kandungnya itu, dan yang
ia ingat hanyalah ibunya bernama Dewi
Basundari.
Sementara itu, Patih Suwelacala telah memimpin upacara penyambutan untuk menjemput rombongan Arya Kurantil yang membawa Dewi Darti dan Putri Domas. Sesampainya di Kerajaan
Gilingwesi, Prabu Watugunung pun menikahi kesemua putri itu, sekaligus menikahi Dewi Tumpak pula. Dengan demikian, dalam peristiwa itu ia telah memperistri delapan ratus tiga orang
wanita secara sekaligus.
Dengan demikian, Prabu Watugunung telah menikahi anak kandungnya sendiri, yaitu Dewi Tumpak, serta menikahi ibu kandungnya pula, yaitu Dewi Sinta. Akan tetapi, Dewi Sinta telah menjadi istri yang paling disayanginya, sehingga
Dewi Tumpak, Dewi Darti, dan para Putri Domas hanya dibuatkan istana saja tetapi tidak pernah diajak berhubungan badan.

Jumat, 20 Maret 2015

Mitos tidur rep repan (sleep paralysis)

Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh).
Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Sleep
paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun.
Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita
sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien.
Sementara di beberapa lukisan abad
pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.

A. Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari
Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan.
Tahapan itu adalah tahap tidur
paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi. Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya.
Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa
disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.

B. Jangan Anggap Remeh Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini
patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi. Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat.
Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam. Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga
dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.
Nah, jika tindihan disertai gejala lain,
ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.

C. Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara

· Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your back
· Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
· Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
· Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
· Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
· Di budaya Tuki, disebut karabasan,
dipercaya sebagai makhluk yang
menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
· Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh
makhluk halus.
· Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
· Di budaya Hungaria, disebut
lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
· Di budaya Malta, gangguan tidur ini
dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
· Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis. hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
D. Tindihan, Seolah Lumpuh Selagi Tidur -Thread Solved
Pernahkah anda merasa seperti tertindih sesuatu yang sangat berat, dicekik, dada sesak, tak mampu bergerak maupun berteriak, saat menjelang atau bangun tidur?
Tindihan istilah medisnya sleep
paralysis. Ini merupakan kondisi ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak, berteriak pun tidak mampu. Kejadian ini biasanya disertai halusinasi, yaitu seperti melihat sosok di sekitar tempat
tidur, dan dapat berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.
Fenomena ini kerap dikaitkan dengan hal mistis. Sebab, bentuk halusinasi yang muncul bisa menyerupai sosok sahabat, kerabat yang telah meninggal, bayangan hitam, atau hantu, tergantung latar belakang kebudayaannya.
Di Barat, fenomena ini sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada pula yang melaporkan melihat agen rahasia asing atau alien. Pada banyak lukisan abad pertengahan dapat kita lihat sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan, sehingga ia dalam ketakutannya merasa sulit bernapas. Mala fungsi tidur "Tindihan paling sering terjadi pada orang yang kurang tidur. Bisa juga dipicu oleh kelelahan, stres, cemas berlebihan," kata Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, sleep technologist dari Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran.
Seorang peneliti sleep paralysis, Al
Cheyne dari University of Waterloo
berpendapat, sleep paralysis adalah sejenis halusinasi karena adanya malafungsi tidur dari tahap rapid eye movement (REM).
Dijelaskan Dr. Andreas, tidur dibagi
menjadi beberapa tahap berdasarkan gelombang otak, yaitu tahap N1, N2, N3, dan R. Urutan tidur biasanya dimulai dari N1-N2- N3-kembali ke N2-R-kembali ke N2-N3- kembali ke N2-R-kembali ke N2-N3 dan seterusnya. N1 adalah tahap tidur paling ringan, sering kita masih setengah sadar. N2 merupakan tahap tidur yang lebih dalam, sedangkan N3 paling dalam. R adalah REM.
Pada tahap ini mimpi terjadi.
Gelombang otak mimpi mempunyai
frekuensi mirip gelombang otak sadar. Ini menjelaskan kenapa orang bisa merasa berada dalam alam kesadaran lain ketika bermimpi. Kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur sering membuat gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya.
Dari sadar ke N1 lalu melompat ke R
(mimpi). Yang khas pada mimpi ini timbul halusinasi munculnya sosok lain dan lumpuh (paralysis), sehingga tubuh tidak dapat bergerak atau mulut kelu.
Tindihan dapat terjadi pada pria dan
wanita. Usia rata-rata orang mengalami tindihan pertama kali 14-17 tahun.
Diperkirakan setiap orang pernah mengalami tindihan setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Tindihan dapat disebabkan hal yang tidak dapat dikontrol hingga memicu stres dan terbawa dalam mimpi. Kondisi lingkungan kerja juga berpengaruh. Contohnya, mereka yang bekerja dalam shift lalu kekurangan tidur dan memiliki pola tidur yang tidak teratur. Juga
sering terjadi pada individu yang tidur dalam posisi telentang, wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur. Karena itu,
mengubah posisi tidur dapat mengurangi risiko terserang tindihan. Tindihan bisa muncul pada penderita sleep apnea walaupun jarang karena selalu berada dalam kondisi kurang tidur akibat henti napas. Kurang tidur inilah yang memicu tindihan.

Ø Gejala depresi
Meski biasa terjadi, tindihan patut
diwaspai karena bisa merupakan gejala penyakit, misalnya narcolepsy, sleep apnea, kecemasan, depresi, atau kurang tidur. Ada baiknya penderita membuat catatan mengenai pola tidurnya selama beberapa minggu, untuk membantu mengetahui penyebab tindihan. Setelah mengetahui faktor pemicu, cara ideal menghalaunya tentu menghindari pemicu. Jika tindihan sebagai akibat terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam. Jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Catatan yang sudah dibuat akan sangat membantu ketika penderita
memeriksakan diri ke dokter.
Dokter perlu mengetahui kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Juga jenis obat yang pernah atau sedang digunakan. Orang yang susah tidur bisa diberi obat penenang untuk mempermudah tidurnya. "Kurang tidur tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah terlalu berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur"katanya.

E. Gaya Hidup yang Memicu Lumpuh Tidur
Penulis : Prita Daneswari
dexknows.com
1. LUMPUH
Tidur atau rep-repan ternyata
dipicu oleh beberapa gaya hidup
kita sehari-hari. Seperti halnya
gangguan tidur, ada beberapa
kebiasaan kita sehari-hari yang
bisa membuat kita mengalami rep-
repan. Apa sajakah itu?
2. Stres dan konsumsi alkohol
Dorongan untuk memenangkan
kompetisi atau ambisi jelas telah
menciptakan kondisi stres.
Sementara itu, alkohol tidak akan
membantu menghilangkan stres,
tetapi malah membuatnya semakin
parah. Maka itu, coba untuk
menghentikan kebiasaan meneguk
alkohol kala tertekan dan segera
cari solusi lain yang lebih menyehatkan.
3. Tidur tak teratur
Pola tidur merupakan aspek penting dalam kesehatan Anda. Kebiasaan begadang bisa mempengaruhi keadaan pikiran Anda.
4. Kondisi medis
Adanya gangguan seperti rasa
kecemasan atau gangguan bipolar
dan kekurangan kalium juga dapat
mengakibatkan kelumpuhan tidur.
Dalam kasus ini, penting untuk
mendapatkan istirahat yang cukup.
5. Penyakit lain
Selain itu, lumpuh tidur juga bisa
terjadi pada mereka yang menderita narkolepsi, tidur tiba-tiba selama beberapa menit setiap saat hari, cataplexy, hilangnya otot menyebabkan jatuh, atau halusinasi
hipnogogic, bangun dengan
halusinasi. (Pri/OL-06)

BAGAIMANA bila kita tiba-tiba
mengalami lumpuh tidur atau rep-repan? Dengan keadaan yang seakan lumpuh dan tak bisa bergerak tentu sulit untuk mencari bantuan. Anda bisa mencoba beberapa cara di bawah ini:

Saat terserang kelumpuhan tidur,
cobalah untuk memindahkan jari
karena gerakan yang satu ini cukup
efektif untuk mengentikan sindrom ini.
Mandilah dengan air hangat sebelum menuju tempat tidur. Hal ini membuat tubuh hangat dan nyaman.
Olahraga teratur dan latihan
pernapasan dapat membantu Anda
tidur nyenyak.
Carilah zona kenyamanan Anda saat tidur. Sebagai contoh, tidak tidur dalam posisi telentang. (Pri/OL-06)
F. Memahami fenomena Sleep Paralysis Kamu membuka mata. Baru saja kamu tidur selama beberapa jam. Kamu bisa merasakan pikiranmu melayang-layang antara sadar dan tidak. Sambil berusaha mengumpulkan kesadaranmu, kamu mencoba untuk bangun. Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Tubuhmu tidak bisa bergerak, nafasmu sesak, seakan-akan ada makhluk tidak terlihat yang menginjak dadamu. Kamu membuka mulutmu dan hendak berteriak, tidak ada suara yang keluar. Seseorang sedang mencekik leherku, pikirmu. Ada sesuatu yang tidak beres. Ya, kalian mengerti maksud saya. Kita semua pernah mengalaminya. Sebagian menyebut fenomena ini dengan sebutan tindih hantu atau irep-irep. Entah apa kata resmi bahasa Indonesianya. Dulu, saya sempat mengira kalau kata fenomena ini disebut Lucid Dream. Namun, ternyata saya salah. Fenomena ini sebenarnya bernama Sleep Paralysis (Lumpuh Tidur) atau The Old Hag Syndrome.
Mereka yang mengalami fenomena ini kadang merasa ketakutan karena mengira sedang diserang oleh setan. Tidak bisa disalahkan. Zaman dulu, ada kepercayaan
kalau fenomena ini diakibatkan oleh "Old Hag" atau " Penyihir " yang sedang menduduki dada korban. Dari situlah ia mendapatkan
nama The Old Hag Syndrome.
Ketika ilmu pengetahuan mulai
berkembang, nama The Old Hag Syndrome mulai ditinggalkan. Para peneliti lebih suka menyebutnya Sleep Paralysis (SP).
Lalu, pertanyaannya adalah: Apa yang menyebabkannya?
Menurut survey Gallup tahun 1992,
hampir semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis, paling tidak dua tahun sekali.
Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950an, namun baru benar-benar bisa dipahami ketika para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid eye movement) dengan mimpi .
Ketika kita tidur, kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu. Memang ada banyak, namun kita hanya akan melihat dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM. Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita memasuki kondisi Non Rem, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak-gerak kecil. Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat (Rapid eye movement - REM).
Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek di dalam mimpi.
Dr.Max Hirshkowitz, direktur
Sleep Disorders Center di Veterans
Administration Medical Center di
Houston mengatakan kalau Sleep
Paralysis muncul ketika otak kita
mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar.
Selama REM dreaming sleep, otak
kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia.
"Kadang, otak kita tidak mengakhiri mimpi atau lumpuh kita dengan sempurna ketika terbangun. Ini bisa menjelaskan mengapa tubuh kita menjadi kaku."
Menurut hasil penelitiannya,
Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban, sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.
Lalu, bagaimana dengan perasaan adanya makhluk gaib yang
muncul di kamar kita?
Florence Cardinal, seorang peneliti lain mengatakan kalau halusinasi biasanya memang menyertai Sleep Paralysis. Kadang ada perasaan
kalau ada orang lain di dalam ruangan atau bahkan kita bisa merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita.
Lalu, kita bisa merasakan adanya
tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki. Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti yang percaya kalau fenomena "penculikan oleh alien" atau
"diserang roh jahat" kebanyakan
hanyalah halusinasi yang terkait dengan Sleep Paralysis.
Lalu, dalam kondisi apakah Sleep
Paralysis biasa muncul?
Beberapa penelitian menunjukkan
adanya kondisi tertentu dimana
kemungkinan mengalami Sleep Paralysis akan menjadi lebih tinggi bagi seseorang. Mereka yang mengalaminya, biasanya adalah ketika yang bersangkutan tidur telentang. Lalu, fenomena ini lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami kelelahan yang berlebihan atau mereka yang jadwal tidur normalnya terganggu. Dan luar biasanya, mereka yang biasa minum obat penenang akan menjadi
lebih sering mengalaminya (Ironis
bukan?).

Bagaimana kita menghindari
Sleep Paralysis?
Ini ada beberapa tips yang
dihasilkan dari penelitian klinis, yaitu:
1.Tidurlah yang cukup dan teratur
2.Kurangi Stres.
3.berolahragalah secara teratur
Dengan kata lain, gaya hidup sehat! Tapi yang terpenting darisemuanya adalah, Jika kalian terlanjur mengalami ini, tidak perlu takut, karena fenomena ini hanya berlangsung sesaat dan akan segera berlalu.