Sabtu, 06 September 2014

Sejarah tiga buyut bugis indramayu

langsung cerita bae ya.. lamon ceritane ngawur bin ngaco reang njaluk pangapura, soale sumbere minim lan langka, dadi lmon ana
masukan, kritik, lan saran sing batur2 kuayang bungahe reang kuh..

Suatu ketika, ada tiga prajurit pelarian, prajuritnya raden trunojoyo dan prabu karaeng galesong,  ketika pemberontakan mereka terhadap
mataram telah digagalkan oleh mataram atas bantuan VOC tahun 1679.

mereka adalah panji alif dari pegaden, daeng morontolo dari makasar (sulawesi selatan), dan joko sari dari pabean (sumber. bpk serén alm). mereka lari sampai kehutan darma ayu barat, yg

di dalamnya terdapat kedung dan bukit disebelah baratnya. merekapun membuka lahan untuk bercocok tanam, panji alif menetap disebelah timur kedung, daeng morontolo disebelah
selatan kedung, dan joko sari disebelah barat kedung disamping bukit. mereka pun membolehkan penduduk lain bercocok tanam ditanah mereka.
selain bercocok tanam mereka juga telah mengirimkan surat pd raja darma ayu, bahwa mereka siap bela pati sebagai prajurit darma ayu.

setelah satu tahun joko sari dan panji alif membuka lahan, mereka menjemput anak istrinya dan memboyongnya ketempat yang baru itu.
sambil menunggu panggilan dari raja darma ayu untuk mengabdi, mereka menjalani puasa tirakat (ora mangan ora nginung lan ora
turu) untuk memperdalam kanuragan dan kesaktian mereka dgn caranya masing2.

setelah mereka dipanggil raja darma
ayu Dan ikut berperang sebagai prajurit darma ayu dalam melawan penjajah, hanya joko sari saja yg selamat. Dan dititahkan oleh raja sebagai pemimpin desanya.

Joko sari memberi nama desanya dengan BUGIS untuk mengenang daeng morontolo, teman seperjuangannya yg berasal dari suku bugis makasar. Dan peninggalan daeng morontolo yg mempunyai beberapa kandang sapi maka tempat sekitar kandangnya disebut blok KANDANGSAPI, dan tempat garu yg ditinggalkannya waktu dapat
panggilan raja disebut BUYUT GARU BUGIS. 


Untuk tempat panji alif, joko sari memberinya nama dgn BUYUT GABYOK karena waktu tirakat panji alif dalam menghalau kantuknya, dgn cara bekerja bercocok tanam siang dan malam, mungkin karna hal inilah joko sari menyebut blok panji alif dgn blok SUKATANI.

Kuwu Joko sari memimpin desa bugis dgn adil dan merakyat, namun sayang sampai tua joko sari tidak dikaruniai seorang anak. maka dia menyerahkan jabatan kuwunya kpd anak panji alif yaitu KARMUN (1917-1919). 

dan joko sari hanya mau jdi lambang/seketaris desa karena mengingat usianya yg sudah tua, sehingga ketika dia wafat tempatnya disebut BUYUT LAMBANGSARI (sumber. bpk masna
bodas).

Sewaktu kuwu karmun belum punya istri, dia mencintai gadis dari keluarga pendatang yg berasal dari melayu, namun gadis itu mau menikah sama karmun dgn satu persaratan, persyaratannya yaitu agar kedung didekat rumahnya di timbun (diurug) saja biar rata dan minta dibuatin sumur, mungkin karena dia takut mandi di kedung.
Karena begitu cintanya sama sang gadis, kuwu karmun menyanggupinya dan dibantu segenap warganya. dalam penimbunan kedung ini, tanah yg diambil yaitu berasal dari bukit
sebelah barat kedung. dan warga berduyun-duyun membuat bedeng disebelah utara untuk menahan tanah dan mengalirkan airnya.
namun sayang sebelum pekerjaan hampir usai gadis itu meninggal dunia. akhirnya karmun menamakan
dataran baru itu dgn blok CILEMPUNG (air tanah), dan tempat sekitar rumah gadis melayu itu disebut blok BATAK.
serta sumur yg telah dibuat dan sering dipake barnas ayah gadis itu, dan sewaktu dipakai sering berbunyi 'dung' maka karmun menyebutnya dgn sumur BUYUT BANDUNG.
Sedangkan Disebelah utara kedung itu disebut blok BEDENG karena tempat pembedengan dan tempat pengaliran air kedung.
Untuk sebelah barat yaitu tempatnya joko sari, kuwu karmun memberinya nama dgn blok MANGUNSARI. 

Peninggalan Joko sari sewaktu menjalani tirakat dan dalam menghalau kantuknya, dia selalu menggobang air kedung dengan memakai sanggahan 3 pohon baujan dan ternyata
sanggahan itu tumbuh hidup jdi pohon. Dan sekarang tiga pohon itu disebut BUYUT MANGUN.

Dan ketika bukit telah rata, karmun memberikan dataran itu kpd ALSIH/BUYUT DARSEM, orang yg sakti yg berasal dari bodas wetan, sehingga dataran itu oleh karmun disebut blok BODAS.

karna dataran bodas keras belum bisa ditanamin, maka buyut darsem dlm memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia bekerja pada belanda dalam
pembuatan sungai dan bendungan.

kibuyut darsem lah yang ditunjuk belanda sebagai arsitek bendungan salamdarma dan sekitarnya, dan kabarnya sewaktu meninggal dia dimitoskan jadi buaya. sebelum meninggal dia berkata " anak putune kita bakale aman adus ning kali blanda sing awit sasak cipunegara tekang sasak pusakaratu", "Anak cucu saya akan aman mandi disungai belanda dari jembatan cipunegara sampai jembatan pusakaratu". Wallahu bi showab.

setelah kuwu karmun, kuwu bugis selanjutnya dijabat DARPEN dari bugis tua 1919-1922.

Daftar kepala desa bugis dan mangunjaya

ingin tau kuwu2 bugis? ataukah kuwu2
mangunjaya?
inilah catatan bapa masna sang pecinta sejarah bugis..

kuwu bugis
1. sari dri pabean -1917
2. karmun dri pegaden 1917-1919
3. darpen dri bugistua 1919-1922
4. timol dri bugistua 1922-1923
5. wanis dri bugistua 1923-1929
6. sarkeh dri kesan 1929-1933
7. tarkinah dri bugistua 1933-1935
8. wanis dri bugistua 1935-1943
9. pernata dri kepandean 1943-1953
10. sumbadra dri cikedung 1953-1966
11. jumar p dri bodas 1966-1967
12. sul'an dri kandangsapi 1967-1967
13. jumar p dri bodas 1967-1968
14. abud dri jakarta 1968-1970
15. basuki dri losarang 1970-1974
16. kadir dri kalimati bugis 1974-1976
17. rapingi dri losarang 1976-1978
18. karda dri bugis 1978-1988
19. maryono dri anjatan 1988-1988
20. m. bisri dri bugis 1988-1997
21. nurka dri sukatani 1997-2009
22. ato dri bugis 2009-2014

mangunjaya kamis 19 november 1984
1. nurka (wede) dri sukatani 1984-1986
2. Suwita somantri (wede) dri bodas 1986-1988
3. jumadi dri bodas 1988-1997
4. jumar dri bodas 1997-2006
5. maska (wede) dri bodas 2006
6. mustara (wede) dri bodas 2007
7. maska dri bodas 2008-

balai desa mangunjaya dibakar pd hari senin tgl 20 desember 1999 bulan puasa.

Para pendekar wanita asli indramayu

Perlu anda ketahui bahwa di kabupaten indramayu waktu jaman dahulu selain mempunyai pendekar-pendekar tangguh seperti prabu welut braja, banteng munggaran, ki gedeng kaskita, panji mungsur, namun juga terdapat pendekar wanita asli indramayu, berikut ulasannya;

pertama,
Dewi Nilemsari
dewi nilemsari merupakan putri dari prabu tepak segara raja manukrawa ( widasari). dewi nilemsari adalah putri yg cantik dan sakti, dialah satu satunya perempuan yg memiliki
ajian welutbraja warisan leluhurnya.
dewi nilemsari menikah dgn prabu wirabanyu (241-444 m) raja indraprahasta cirebon, dari
pernikahan ini lahirlah putri suklawati yg dipursunting raja ke4 tarumanagara yaitu prabu wisnuwarman.

kedua,
dewi sekar lili
dewi sekar lili merupakan pendekar yg sakti dari hutan rungu (sekarang bongas), putri dari ki gedeng codot.
atas kesaktiannya itulah, dia ikut suaminya panji barani berperang membela galuh. Atas bantuannya galuh mendapat kemenangan. 

ketiga,
Dewi rantang kencanasari,
dewi rantang kencanasari merupakan putri dari ki gedeng margoya, yg tinggal di pinggir bedeng rengas (mangunjaya).
dia adalah wanita yg cantik dan sakti, atas kecantikannya itu raden citra wijaya salahsatu putra raja sumedanglarang tergila-gila padanya, ketika raden citrawijaya beserta 60 prajurit mengunjungi dewi rantang untuk melamar ,namun ditolak lamarannya dikarenakan dewi rantang sudah punya kekasih yaitu putra dari raden ranggawulung subang, sehingga citrawijaya marah dan berniat untuk membunuh dewi rantang, namun yg terjadi raden citrawijaya dan semua prajuritnya tewas ditangan dewi rantang kencanasari sendiri.
peristiwa ini membuat murka prabu
sumedanglarang dan mengutus senopati munjul sakti untuk membunuh dewi rantang kencanasari dan keluarganya. mayat dewi rantang dan keluarganya ditenggelamkan di bedeng rengas (sebelah barat buyut mangun).

keempat,

Nyi endang darma.Nyi endang darma merupakan keturunan raja manukrawa cimanuk. ketika nyi endang darma masih bayi, kerajaan manukrawa dilanda musibah banjir besar sehingga menghancurkan kerajaan manukrawa. dgn kesaktian ki kidang penanjung/ ki buyut sidum pamannya, nyi endang darma Terselamatkan dan dibawa kepejajaran. di pejajaran nyi endang digembleng ilmu kanuragan, ilmu pertanian,dan tatanegara oleh kisidum, dan ketika ki sidum telah tiada, ia dilanjutkan dididik oleh menantu kisidum yaitu ki tana.setelah dewasa dan mendengar akan tanah kelahirannya dibuka perkampungan oleh wiralodra asal bagelen jawa tengah, nyi endang pulang didampingi kitana dan istrinya nyi tani, dan benar saja daerah cimanuk yg tadinya menjadi hutan setelah bencana, kini telah ramai menjadi perkampungan. namun nyi endang hanya bisa bertemu dgn ki tinggil saja sebab wiralodra sedang pulang ke bagelen. atas ijin ki tinggil nyi endang mendirikan pedepokan ilmu, karena merasa pewaris kerajaan manukrawa nyi endang darma punya tanggung jawab membangun cimanuk dgn mengajarkan rakyat ilmu kanuragan, pertanian, dan kelautan dibantu kitana dan nyitani. atas kesaktiannya, nyi endang darma dapat membunuh arya damar dari palembang beserta ke24 raden lainnya ( makam selawe).

kelima,
Roijah ( bajing ireng)
roijah adalah perempuan sakti yg berasal dari kandanghaur, karena kasihan sama rakyat atas penindasan belanda, roijah mencuri harta orang-orang kaya dan dibagikan kerakyat. roijah menikah dgn raden parmin atau jaka sembung adik dari raden jaya perkosa.

ke enam
hj. anna sophana,
hj. anna sophana merupakan putri dari h. ahmad ajiddin. Dan istri dari bupati indramayu dr.h. irianto mahfudz sidik (2000-2010). Atas kepribadian hj. anna yg halus, rendah hati, low profil, ramah, dan merakyat. dia terpilih menjadi bupati wanita yang pertama di indramayu
setelah masa kemerdekaan.

Sumber:

- google 

- sirat sesepuh