Kamis, 26 Maret 2015

PRABU WATUGUNUNG BERISTRI IBU DAN ANAKNYA SENDIRI

PRABU WATUGUNUNG MENEMUKAN KETIGA KAKAKNYA

Prabu Watugunung di Kerajaan Gilingwesi dihadap Patih Suwelacala dan para arya. Tidak
lama kemudian datang Arya Kurantil dan Arya Kuningan yang melaporkan bahwa keduanya telah berhasil menemukan Raden Anggara, Raden Buda, dan Raden Sukra yang bersembunyi di hutan sejak kematian ibu mereka (Dewi Soma).
Prabu Watugunung sangat gembira menyambut kehadiran ketiga kakak tirinya itu dan segera mengangkat mereka sebagai pendeta kerajaan
untuk menggantikan kedudukan Begawan Radi yang telah kembali ke kahyangan sebagai Batara Surya. 

Maka, sejak saat itu ketiganya punmengubah gelar masing-masing menjadi Begawan Anggara, Begawan Buda, dan Begawan Sukra, serta mendapat tempat tinggal di Andongdadapan, Gadingmawukir, dan Medangagung. Setelah saudara-saudaranya berkumpul, Prabu Watugunung lalu memutuskan untuk menyerang Prabu Satmata yang telah menduduki takhta Kerajaan Medang Kamulan. Patih Suwelacala dan para arya diperintahkan untuk menghimpun pasukan, lalu berangkat menuju negeri peninggalan ayah mereka itu.

KERAJAAN GILINGWESI MENAKLUKKAN
MEDANG KAMULAN
Prabu Watugunung dan pasukan Gilingwesi telah sampai di Kerajaan Medang Kamulan, namun mereka terheran-heran karena Prabu Satmata
ternyata sudah tidak lagi bertakhta di sana. Para prajurit yang berjaga menceritakan bahwa Prabu Satmata telah mendapat teguran keras dari Batara Guru karena berani menikahi Dewi Sriyuwati. Beberapa hari yang lalu Batara Narada datang membawa pesan Batara Guru kepada Prabu Satmata supaya menceraikan Dewi Sriyuwati atau diasingkan dari Medang Kamulan
jika menolak. Ternyata Prabu Satmata memilih hukuman pengasingan daripada menceraikan istrinya. Dewi Sriyuwati sendiri juga memilih ikut
pergi untuk menyertai suaminya tersebut. Setelah kepergian Prabu Satmata dan Dewi sriyuwati, takhta Kerajaan Medang Kamulan menjadi kosong tanpa raja. Bahkan, Dewi Landep
(ibu kandung Dewi Sriyuwati dan Patih
Suwelacala) juga ikut pergi, yaitu pulang ke tempat tinggal ayahnya (Batara Anantaboga) di kahyangan Saptapratala.
Menyadari hal itu, Prabu Watugunung sangat gembira karena berhasil menaklukkan Kerajaan Medang Kamulan tanpa harus menumpahkan
darah setetes pun. Maka, sejak saat itu Medang Kamulan pun resmi menjadi daerah bawahan Kerajaan Gilingwesi.


RESI SATMATA BERKELANA MENEBUS DOSA
Sementara itu, Prabu Satmata yang menjalani hukuman pengasingan kembali memakai gelar Resi Satmata dan mendirikan padepokan di Hutan Kuyana. Meskipun pada awalnya ia berani melawan perintah Batara Guru, namun lama-lama ia merasa bimbang juga karena telah merebut calon istri ayahnya itu. Akhirnya, pada suatu malam ia pun meninggalkan Dewi
Sriyuwati yang sedang tidur untuk berkelana sendiri demi menebus dosa.
Dalam pengembaraannya itu, Resi Satmata berpindah-pindah dari satu padepokan ke padepokan lain. Dari Hutan Kuyana ia pindah ke Hutan Lodaya, kemudian ke Kabareyan, dan
setelah itu ke Parangtritis di pesisir selatan Pulau Jawa.


PRABU WATUGUNUNG MELAMAR DEWI
TUMPAK
Pada suatu hari Prabu Watugunung pergi ke Padepokan Andongdadapan mengunjungi ketiga kakak tirinya, yaitu Begawan Anggara, Begawan Buda, dan Begawan Sukra. Di tempat itu ia
melihat adik perempuan ketiga begawan, yaitu Dewi Tumpak yang kini telah berusia lima belas tahun. Putri bungsu peninggalan Dewi Soma itu telah tumbuh menjadi gadis remaja yang sangat cantik, dan membuat Prabu Watugunung jatuh hati kepadanya.
Prabu Watugunung berterus terang ingin
menjadikan Dewi Tumpak sebagai istrinya.
Rupanya tiada seorang pun yang tahu kalau hubungan mereka sebenarnya adalah ayah dan anak, karena Dewi Tumpak tidak lain merupakan
putri hasil perselingkuhan Prabu Watugunung semasa muda dengan mendiang Dewi Soma.
Dewi Tumpak sendiri mengira dirinya adalah anak kandung Prabu Palindriya yang lahir dari Dewi Soma, dan ia pernah mendengar bahwa Prabu Watugunung juga merupakan putra Prabu Palindriya, tetapi lahir dari Dewi Basundari.
Maka, dengan segala cara ia pun berusaha menolak lamaran dari orang yang dikira kakak tirinya itu. Karena Prabu Watugunung tetap memaksa, Dewi Tumpak akhirnya bersedia
dijadikan istri asalkan dimadu dengan delapan ratus orang putri sebagai selir. Kedelapan ratus putri itu disebut dengan istilah Putri Domas, dan mereka harus berasal dari negeri di seberang lautan.


PRABU WATUGUNUNG MENGIRIM PARA ARYA KE NEGERI SEBERANG
Prabu Watugunung menyanggupi syarat yang diajukan Dewi Tumpak tersebut. Sungguh kebetulan hari itu datang seorang pendeta dari negeri seberang bernama Danghyang Suktina yang ingin mengabdi kepada Prabu Watugunung.
Pendeta itu mengaku kehilangan istrinya dan ia mendapat petunjuk dari dewata supaya mengabdi di Kerajaan Gilingwesi jika ingin bertemu lagi dengan istrinya tersebut.
Karena Danghyang Suktina berasal dari seberang lautan, Prabu Watugunung pun memintanya untuk membantu mencarikan delapan ratus orang Putri Domas dari sana. Danghyang Suktina
mengusulkan bahwa cara yang paling tepat untuk mewujudkannya adalah dengan membantu kerepotan pihak lain. Saat ini Kerajaan Kistina yang terletak di Semenanjung Malaya sedang dikepung musuh. Prabu Darta raja Kistina memiliki adik perempuan bernama Dewi Darti yang sangat cantik dan diinginkan banyak raja.
Akan tetapi, tidak satu pun lamaran itu yang diterima oleh Dewi Darti, sehingga para raja dengan sukarela kembali ke negeri mereka masing-masing.
Namun demikian, ada seorang raja raksasa bernama Prabu Grawa dari Kerajaan Malawa yang tetap bertahan dan mendirikan perkemahan untuk mengepung Kerajaan Kistina dan memaksa Dewi Darti menjadi istrinya. Prabu Darta tidak mampu menghadapi kesaktian Prabu Grawa sehingga yang bisa ia lakukan hanyalah mengulur waktu sampai datangnya bala bantuan.
Berdasarkan peristiwa itu, Danghyang Suktina pun menyarankan kepada Prabu Watugunung supaya membantu Prabu Darta mengalahkan Prabu Grawa, sehingga Prabu Darta pasti akan
berterima kasih dan siap membantu
mengumpulkan delapan ratus orang Putri Domas.
Prabu Watugunung menerima saran Danghyang Suktina tersebut dan segera memerintahkan adik-adiknya, yaitu para arya yang dipimpin Arya Kurantil untuk berangkat menuju Kerajaan Kistina di Semenanjung Malaya.


PARA ARYA MENGAMANKAN KERAJAAN KISTINA
Arya Kurantil dan adik-adiknya telah sampai di kerajaan Kistina dan langsung bertempur menghadapi pasukan Prabu Grawa. Perang ramai pun terjadi. Prabu Grawa sendiri akhirnya tewas di tangan Arya Kurantil, sedangkan menteri
utamanya yang bernama Patih Santakya
menyerah kalah.
Prabu Darta bertanya kepada Patih Santakya mengapa Prabu Grawa bersikeras ingin menikahi Dewi Darti, padahal para raja yang lain secara
sukarela bersedia pulang ke negeri masing-masing setelah lamaran mereka ditolak. Patih Santakya menceritakan bahwa rajanya itu telah menculik putri Kerajaan Prawastina yang bernama Dewi Pratima untuk dijadikan istri. Akan
tetapi, Dewi Pratima bersedia dinikahi asalkan dimadu dengan sepupunya yang bernama Dewi Darti. Itulah sebabnya Prabu Grawa bersikeras
ingin menikahi Dewi Darti, semata-mata hanya demi untuk memenuhi persyaratan yang diajukan Dewi Pratima.
Prabu Darta sangat terkejut mendengar cerita itu karena Dewi Pratima tidak lain adalah sepupunya sendiri, dan ia pernah berniat menjadikannya sebagai istri. Tak disangka, Dewi Pratima tiba-tiba hilang diculik orang dan ternyata si penculik
adalah Prabu Grawa raja raksasa dari Malawa tersebut.


PRABU DARTA MENIKAHI DEWI PRATIMA
Patih Santakya kembali ke perkemahan untuk menjemput Dewi Pratima, kemudian menyerahkannya kepada Prabu Darta. Arya Kurantil menyarankan agar Prabu Darta melanjutkan niatnya untuk menikahi Dewi Pratima sebagai permaisuri. Maka, Prabu Darta pun mengirim lamaran kepada pamannya, yaitu Prabu Angrayoda di Kerajaan Prawastina, yang merupakan ayah dari Dewi Pratima.
Patih Santakya dan segenap bala tentara raksasa yang masih tersisa menyatakan takluk kepada para arya. Arya Kurantil selaku pimpinan pun mengangkat Patih Santakya sebagai raja baru di Kerajaan Malawa, tetapi dengan syarat harus tunduk kepada perintah Prabu Watugunung di Kerajaan Gilingwesi. Patih Santakya mematuhi
syarat tersebut. Maka, ia pun dilantik sebagai raja dengan bergelar Prabu Santakya. Sementara itu, Prabu Angrayoda di Kerajaan Prawastina sangat bahagia mendengar kabar
bahwa putrinya yang hilang ternyata telah ditemukan dalam keadaan selamat di Kerajaan Kistina, dan ia pun menerima lamaran Prabu Darta. Maka, pada hari yang telah ditentukan, diadakanlah upacara pernikahan antara Prabu
Darta dengan Dewi Pratima, yang dihadiri para arya dari Kerajaan Gilingwesi dan Prabu Santakya dari Kerajaan Malawa.


PARA ARYA MENGUMPULKAN PUTRI DOMAS
Setelah pernikahan Prabu Darta dan Dewi Pratima tersebut, para arya lalu menyampaikan permasalahan yang sedang dihadapi Prabu Watugunung, yaitu ingin menikahi Putri Domas yang berjumlah delapan ratus orang dari negeri seberang. Dengan senang hati, Prabu Darta, Prabu Angrayoda, dan Prabu Santakya pun mengumpulkan delapan ratus orang putri cantik
dari negeri masing-masing. Bahkan, Prabu Darta juga mempersembahkan adiknya, yaitu Dewi Darti untuk dinikahkan pula dengan Prabu
Watugunung.
Setelah lengkap terkumpul delapan ratus orang putri Domas ditambah dengan Dewi Darti, para arya pun mohon pamit kembali ke Pulau Jawa.
Prabu Darta, Prabu Angrayoda, dan Prabu Santakya mengantar kepergian mereka sampai ke pelabuhan.


ARYA PRANGBAKAT BERTEMU DEWI SINTA
Para arya berlayar meninggalkan Semenanjung Malaya dan akhirnya sampai di Pulau Jawa. Arya kurantil selaku pimpinan segera memerintahkan
Arya Prangbakat supaya berangkat lebih dulu untuk menyampaikan laporan kepada Prabu Watugunung dan Patih Suwelacala.
Arya Prangbakat pun berangkat seorang diri namun ia tersesat sampai ke Hutan Nastuti. Di hutan itu ia melihat sebuah podok yang dihuni seorang wanita yang sangat cantik jelita. Wanita itu tidak lain adalah Dewi Basundari yang dulu
pernah menjelma menjadi Prabu Sintawaka dan dikalahkan oleh Prabu Watugunung saat masih bernama Patih Selacala.
Kecantikan Dewi Basundari membuat Arya Prangbakat berniat jahat ingin mengganggunya. Akan tetapi, tiba-tiba muncul banjir besar yang menerjang dirinya. Arya Prangbakat pun minta
tolong memohon ampun dan berjanji tidak berani lagi berpikiran jahat kepada Dewi Basundari.
Tiba-tiba saja banjir besar itu pun surut dan meresap ke dalam bumi.
Arya Prangbakat menyampaikan sembah hormat kepada wanita di hadapannya itu. Dewi Basundari lalu memperkenalkan dirinya sebagai Dewi Sinta, yaitu nama yang dulu dipakai saat
menjadi permaisuri di Kerajaan Medang Kamulan.
Arya Prangbakat tiba-tiba mempunyai niat ingin mempersembahkan Dewi Sinta kepada rajanya, karena hanya Prabu Watugunung yang pantas
menjadi suami wanita secantik dia. Kebetulan Dewi Sinta sendiri juga sudah jenuh hidup menyepi tanpa kawan di tepi hutan, sehingga ia pun bersedia dibawa ke Kerajaan Gilingwesi.
Untuk mengenang peristiwa banjir ajaib yang telah melanda dirinya, Arya Prangbakat pun mengganti nama Hutan Nastuti menjadi Hutan Roban, di mana “rob” berarti “banjir”.


PRABU WATUGUNUNG MENIKAHI DEWI SINTA
Arya Prangbakat telah sampai di Kerajaan Gilingwesi untuk menyampaikan laporan kemenangan di Semenanjung Malaya kepada Prabu Watugunung dan Patih Suwelacala,
sekaligus ia mempersembahkan Dewi Sinta yang ditemukannya di Hutan Roban tadi. Prabu Watugunung sangat senang mendengar laporan tersebut, namun ia jauh lebih senang lagi saat
menerima kehadiran Dewi Sinta. Melihat
kecantikan Dewi Sinta, seketika ia pun lupa kepada niatnya untuk memperistri Dewi Tumpak.
Pada dasarnya Dewi Sinta memang seorang bidadari putri Batara Anantaboga, sehingga wujudnya selalu awet muda dan cantik sepanjang masa. Ia sama sekali tidak tahu kalau Prabu Watugunung adalah anak kandungnya
sendiri yang lama hilang sejak berusia dua tahun. Sebaliknya, Prabu Watugunung juga sudah lupa kepada wajah ibu kandungnya itu, dan yang
ia ingat hanyalah ibunya bernama Dewi
Basundari.
Sementara itu, Patih Suwelacala telah memimpin upacara penyambutan untuk menjemput rombongan Arya Kurantil yang membawa Dewi Darti dan Putri Domas. Sesampainya di Kerajaan
Gilingwesi, Prabu Watugunung pun menikahi kesemua putri itu, sekaligus menikahi Dewi Tumpak pula. Dengan demikian, dalam peristiwa itu ia telah memperistri delapan ratus tiga orang
wanita secara sekaligus.
Dengan demikian, Prabu Watugunung telah menikahi anak kandungnya sendiri, yaitu Dewi Tumpak, serta menikahi ibu kandungnya pula, yaitu Dewi Sinta. Akan tetapi, Dewi Sinta telah menjadi istri yang paling disayanginya, sehingga
Dewi Tumpak, Dewi Darti, dan para Putri Domas hanya dibuatkan istana saja tetapi tidak pernah diajak berhubungan badan.

Jumat, 20 Maret 2015

Mitos tidur rep repan (sleep paralysis)

Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh).
Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Sleep
paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun.
Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita
sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien.
Sementara di beberapa lukisan abad
pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.

A. Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari
Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan.
Tahapan itu adalah tahap tidur
paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi. Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya.
Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa
disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.

B. Jangan Anggap Remeh Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini
patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi. Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat.
Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam. Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga
dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.
Nah, jika tindihan disertai gejala lain,
ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.

C. Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara

· Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your back
· Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
· Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
· Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
· Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
· Di budaya Tuki, disebut karabasan,
dipercaya sebagai makhluk yang
menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
· Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh
makhluk halus.
· Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
· Di budaya Hungaria, disebut
lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
· Di budaya Malta, gangguan tidur ini
dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
· Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis. hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
D. Tindihan, Seolah Lumpuh Selagi Tidur -Thread Solved
Pernahkah anda merasa seperti tertindih sesuatu yang sangat berat, dicekik, dada sesak, tak mampu bergerak maupun berteriak, saat menjelang atau bangun tidur?
Tindihan istilah medisnya sleep
paralysis. Ini merupakan kondisi ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak, berteriak pun tidak mampu. Kejadian ini biasanya disertai halusinasi, yaitu seperti melihat sosok di sekitar tempat
tidur, dan dapat berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.
Fenomena ini kerap dikaitkan dengan hal mistis. Sebab, bentuk halusinasi yang muncul bisa menyerupai sosok sahabat, kerabat yang telah meninggal, bayangan hitam, atau hantu, tergantung latar belakang kebudayaannya.
Di Barat, fenomena ini sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada pula yang melaporkan melihat agen rahasia asing atau alien. Pada banyak lukisan abad pertengahan dapat kita lihat sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan, sehingga ia dalam ketakutannya merasa sulit bernapas. Mala fungsi tidur "Tindihan paling sering terjadi pada orang yang kurang tidur. Bisa juga dipicu oleh kelelahan, stres, cemas berlebihan," kata Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, sleep technologist dari Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran.
Seorang peneliti sleep paralysis, Al
Cheyne dari University of Waterloo
berpendapat, sleep paralysis adalah sejenis halusinasi karena adanya malafungsi tidur dari tahap rapid eye movement (REM).
Dijelaskan Dr. Andreas, tidur dibagi
menjadi beberapa tahap berdasarkan gelombang otak, yaitu tahap N1, N2, N3, dan R. Urutan tidur biasanya dimulai dari N1-N2- N3-kembali ke N2-R-kembali ke N2-N3- kembali ke N2-R-kembali ke N2-N3 dan seterusnya. N1 adalah tahap tidur paling ringan, sering kita masih setengah sadar. N2 merupakan tahap tidur yang lebih dalam, sedangkan N3 paling dalam. R adalah REM.
Pada tahap ini mimpi terjadi.
Gelombang otak mimpi mempunyai
frekuensi mirip gelombang otak sadar. Ini menjelaskan kenapa orang bisa merasa berada dalam alam kesadaran lain ketika bermimpi. Kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur sering membuat gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya.
Dari sadar ke N1 lalu melompat ke R
(mimpi). Yang khas pada mimpi ini timbul halusinasi munculnya sosok lain dan lumpuh (paralysis), sehingga tubuh tidak dapat bergerak atau mulut kelu.
Tindihan dapat terjadi pada pria dan
wanita. Usia rata-rata orang mengalami tindihan pertama kali 14-17 tahun.
Diperkirakan setiap orang pernah mengalami tindihan setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Tindihan dapat disebabkan hal yang tidak dapat dikontrol hingga memicu stres dan terbawa dalam mimpi. Kondisi lingkungan kerja juga berpengaruh. Contohnya, mereka yang bekerja dalam shift lalu kekurangan tidur dan memiliki pola tidur yang tidak teratur. Juga
sering terjadi pada individu yang tidur dalam posisi telentang, wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur. Karena itu,
mengubah posisi tidur dapat mengurangi risiko terserang tindihan. Tindihan bisa muncul pada penderita sleep apnea walaupun jarang karena selalu berada dalam kondisi kurang tidur akibat henti napas. Kurang tidur inilah yang memicu tindihan.

Ø Gejala depresi
Meski biasa terjadi, tindihan patut
diwaspai karena bisa merupakan gejala penyakit, misalnya narcolepsy, sleep apnea, kecemasan, depresi, atau kurang tidur. Ada baiknya penderita membuat catatan mengenai pola tidurnya selama beberapa minggu, untuk membantu mengetahui penyebab tindihan. Setelah mengetahui faktor pemicu, cara ideal menghalaunya tentu menghindari pemicu. Jika tindihan sebagai akibat terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam. Jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Catatan yang sudah dibuat akan sangat membantu ketika penderita
memeriksakan diri ke dokter.
Dokter perlu mengetahui kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Juga jenis obat yang pernah atau sedang digunakan. Orang yang susah tidur bisa diberi obat penenang untuk mempermudah tidurnya. "Kurang tidur tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah terlalu berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur"katanya.

E. Gaya Hidup yang Memicu Lumpuh Tidur
Penulis : Prita Daneswari
dexknows.com
1. LUMPUH
Tidur atau rep-repan ternyata
dipicu oleh beberapa gaya hidup
kita sehari-hari. Seperti halnya
gangguan tidur, ada beberapa
kebiasaan kita sehari-hari yang
bisa membuat kita mengalami rep-
repan. Apa sajakah itu?
2. Stres dan konsumsi alkohol
Dorongan untuk memenangkan
kompetisi atau ambisi jelas telah
menciptakan kondisi stres.
Sementara itu, alkohol tidak akan
membantu menghilangkan stres,
tetapi malah membuatnya semakin
parah. Maka itu, coba untuk
menghentikan kebiasaan meneguk
alkohol kala tertekan dan segera
cari solusi lain yang lebih menyehatkan.
3. Tidur tak teratur
Pola tidur merupakan aspek penting dalam kesehatan Anda. Kebiasaan begadang bisa mempengaruhi keadaan pikiran Anda.
4. Kondisi medis
Adanya gangguan seperti rasa
kecemasan atau gangguan bipolar
dan kekurangan kalium juga dapat
mengakibatkan kelumpuhan tidur.
Dalam kasus ini, penting untuk
mendapatkan istirahat yang cukup.
5. Penyakit lain
Selain itu, lumpuh tidur juga bisa
terjadi pada mereka yang menderita narkolepsi, tidur tiba-tiba selama beberapa menit setiap saat hari, cataplexy, hilangnya otot menyebabkan jatuh, atau halusinasi
hipnogogic, bangun dengan
halusinasi. (Pri/OL-06)

BAGAIMANA bila kita tiba-tiba
mengalami lumpuh tidur atau rep-repan? Dengan keadaan yang seakan lumpuh dan tak bisa bergerak tentu sulit untuk mencari bantuan. Anda bisa mencoba beberapa cara di bawah ini:

Saat terserang kelumpuhan tidur,
cobalah untuk memindahkan jari
karena gerakan yang satu ini cukup
efektif untuk mengentikan sindrom ini.
Mandilah dengan air hangat sebelum menuju tempat tidur. Hal ini membuat tubuh hangat dan nyaman.
Olahraga teratur dan latihan
pernapasan dapat membantu Anda
tidur nyenyak.
Carilah zona kenyamanan Anda saat tidur. Sebagai contoh, tidak tidur dalam posisi telentang. (Pri/OL-06)
F. Memahami fenomena Sleep Paralysis Kamu membuka mata. Baru saja kamu tidur selama beberapa jam. Kamu bisa merasakan pikiranmu melayang-layang antara sadar dan tidak. Sambil berusaha mengumpulkan kesadaranmu, kamu mencoba untuk bangun. Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Tubuhmu tidak bisa bergerak, nafasmu sesak, seakan-akan ada makhluk tidak terlihat yang menginjak dadamu. Kamu membuka mulutmu dan hendak berteriak, tidak ada suara yang keluar. Seseorang sedang mencekik leherku, pikirmu. Ada sesuatu yang tidak beres. Ya, kalian mengerti maksud saya. Kita semua pernah mengalaminya. Sebagian menyebut fenomena ini dengan sebutan tindih hantu atau irep-irep. Entah apa kata resmi bahasa Indonesianya. Dulu, saya sempat mengira kalau kata fenomena ini disebut Lucid Dream. Namun, ternyata saya salah. Fenomena ini sebenarnya bernama Sleep Paralysis (Lumpuh Tidur) atau The Old Hag Syndrome.
Mereka yang mengalami fenomena ini kadang merasa ketakutan karena mengira sedang diserang oleh setan. Tidak bisa disalahkan. Zaman dulu, ada kepercayaan
kalau fenomena ini diakibatkan oleh "Old Hag" atau " Penyihir " yang sedang menduduki dada korban. Dari situlah ia mendapatkan
nama The Old Hag Syndrome.
Ketika ilmu pengetahuan mulai
berkembang, nama The Old Hag Syndrome mulai ditinggalkan. Para peneliti lebih suka menyebutnya Sleep Paralysis (SP).
Lalu, pertanyaannya adalah: Apa yang menyebabkannya?
Menurut survey Gallup tahun 1992,
hampir semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis, paling tidak dua tahun sekali.
Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950an, namun baru benar-benar bisa dipahami ketika para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid eye movement) dengan mimpi .
Ketika kita tidur, kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu. Memang ada banyak, namun kita hanya akan melihat dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM. Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita memasuki kondisi Non Rem, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak-gerak kecil. Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat (Rapid eye movement - REM).
Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek di dalam mimpi.
Dr.Max Hirshkowitz, direktur
Sleep Disorders Center di Veterans
Administration Medical Center di
Houston mengatakan kalau Sleep
Paralysis muncul ketika otak kita
mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar.
Selama REM dreaming sleep, otak
kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia.
"Kadang, otak kita tidak mengakhiri mimpi atau lumpuh kita dengan sempurna ketika terbangun. Ini bisa menjelaskan mengapa tubuh kita menjadi kaku."
Menurut hasil penelitiannya,
Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban, sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.
Lalu, bagaimana dengan perasaan adanya makhluk gaib yang
muncul di kamar kita?
Florence Cardinal, seorang peneliti lain mengatakan kalau halusinasi biasanya memang menyertai Sleep Paralysis. Kadang ada perasaan
kalau ada orang lain di dalam ruangan atau bahkan kita bisa merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita.
Lalu, kita bisa merasakan adanya
tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki. Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti yang percaya kalau fenomena "penculikan oleh alien" atau
"diserang roh jahat" kebanyakan
hanyalah halusinasi yang terkait dengan Sleep Paralysis.
Lalu, dalam kondisi apakah Sleep
Paralysis biasa muncul?
Beberapa penelitian menunjukkan
adanya kondisi tertentu dimana
kemungkinan mengalami Sleep Paralysis akan menjadi lebih tinggi bagi seseorang. Mereka yang mengalaminya, biasanya adalah ketika yang bersangkutan tidur telentang. Lalu, fenomena ini lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami kelelahan yang berlebihan atau mereka yang jadwal tidur normalnya terganggu. Dan luar biasanya, mereka yang biasa minum obat penenang akan menjadi
lebih sering mengalaminya (Ironis
bukan?).

Bagaimana kita menghindari
Sleep Paralysis?
Ini ada beberapa tips yang
dihasilkan dari penelitian klinis, yaitu:
1.Tidurlah yang cukup dan teratur
2.Kurangi Stres.
3.berolahragalah secara teratur
Dengan kata lain, gaya hidup sehat! Tapi yang terpenting darisemuanya adalah, Jika kalian terlanjur mengalami ini, tidak perlu takut, karena fenomena ini hanya berlangsung sesaat dan akan segera berlalu.

Rabu, 18 Februari 2015

Muhammad SAW adalah nabi umat hindu

Ada satu hal yang menjadi dasar apabila kita ingin untuk mengetahui ajaran dari suatu agama dengan lebih baik, yaitu dari kitab suci-nya.
Ya benar, kitab suci-nya. Hal ini juga membuat saya teringat saat SD dulu pernah diajarkan bahwa syarat sebuah ajaran/kepercayaan dapat dikatakan sebagai agama, adalah adanya kitab suci. Tanpa itu tidak layak sebuah ajaran/kepercayaan dipandang sebagai sebuah agama.

Orang dapat mengatakan agamanya mengajarkan ini dan itu, bahwa mereka harus mempercayai dan melakukan ini dan itu, tapi jika itu semua ternyata berbeda atau bertentangan dengan apa yang disebuntukan dalam kitab sucinya, maka semua yang dipercayai atau dijalankan itu mungkin saja tidak akan ada gunanya. Karena dalam agama apapun selalu ada (sedikit atau banyak) pengaruh kebudayaan atau bahkan pemikiran/ajaran yang dianggap orang menjadi bagian dari ajaran agama tersebut, tapi ternyata bukan seperti itu yang diajarkan dalam kitab sucinya. Dan ternyata bila kita membaca dan mempelajari suatu agama langsung dari kitab sucinya, kita akan menemui hal-hal yang sangat menarik yang mungkin sangat berbeda dari pemahaman kita semula tentang suatu agama.

Definisi Hindu

Agama Hindu adalah sebuah agama yang berasal dari daratan India, kemudian baru menyebar ke seluruh dunia. Sesungguhnya kata Hindu memiliki definisi geografis, yaitu orang atau keadaan orang yang menghuni di sekitar sungai Sindu. Menurut ahli sejarah, kata Hindu pertama kali dipergunakan oleh orang Persia ketika pertama datang ke India melalui jalan sebelah barat laut Himalaya. Menurut Encyclopedia of Religion and Ethics vol. 6 ref 699 : kata Hindu tidak ada disebutkan dalam setiap literatur India, bahkan dalam kitab sucinya sendiri sebelum orang Muslim datang ke India.

Menurut Jawaharlal Nehru dalam bukunya : Discovery of India page : 74 – 75 –> kata Hindu pertama kali digunakan pada abad ke-8 pada masa Persia, dan tidak pernah digunakan untuk menerangkan pengikut agama tertentu, tapi untuk menunjukkan suatu komunitas masyarakat. Dan kata Hindu pertama kali digunakan oleh orang Inggris untuk menunjukkan kepercayaan sebagian besar orang India.

Menurut Encyclopedia Britanica vol. 20 Ref. 581 : kata Hindu pertama kali digunakan oleh penulis Inggris pada tahun 1830 untuk menggambarkan keadaan dan kepercayaan orang India. Dan karena berasal dari orang Inggris, maka kata itu sekarang menjadi bahasa Inggris.

Sebenarnya orang Hindu terpelajar keberatan thd penggunaan kata itu, karena menurut mereka itu salah kaprah. Seharusnya nama agama Hindu adalah : Sanata Dharma (agama yang abadi), Vedic Dharma (agama Weda), atau Vedantist (pengikut Weda). Hal ini karena kata Sanata Dharma, Vedic, ataupun Vedantist memang ada tersebut dalam kitab-kitab suci Hindu. Apalagi saat ini agama Hindu sudah menyebar ke seluruh dunia, bukan hanya menjadi kepercayaan yang dianut oleh orang India saja.

Definisi Islam

Islam berasal dari kata bahasa arab “salam” yang artinya “damai”, atau kata “Salim” yang artinya penyerahan diri pada Tuhan. Jadi Islam berarti : kedamaian yang didapat karena penyerahan diri pada Tuhan. Dan semua yang menyerahkan diri kepada Tuhan disebut muslim.

Kata Islam banyak terapat dalam Qur’an dan hadits nabi seperti di QS. Al-Baqarah(2) : 208, sedangkan kata muslim banyak juga terdapat dalam Qur’an dan hadits seperti pada QS. Ali Imran(2) : 64.

Sebenarnya menurut kepercayaan agama Islam sendiri, adalah salah kalau mengatakan Islam adalah sebuah agama yang didirikan atau diciptakan oleh nabi Muhammad. Islam sudah ada sejak dahulu kala, sejak manusia pertama ada di bumi ini. Nabi Muhammad bukanlah pendiri Islam, melainkan penutup para nabi. Jadi, sebelum nabi Muhammad telah ada banyak nabi-nabi yang lain yang juga mengemban amanat Tuhan untuk menyebarkan ajaran agama dari Tuhan.

Konsep Tuhan dalam Hindu

Menurut orang Hindu awam, Tuhan bisa ada 1, 10 ,100, 1000, atau mungkin sejuta. Tapi kalangan Hindu yang terpelajar (umat Hindu yang mempelajari kitab suci dan sejarah Hindu) akan mengatakan bahwa ajaran Hindu hanya percaya pada satu Tuhan(monotheisme/ Tauhid).

Kebanyakan umat Hindu menganut paham Phanteism/Fantaisme (Pancaran), yaitu “Everything is God” (semua adalah Tuhan). Matahari, bulan, bintang, bahkan ular-pun dianggap Tuhan. Sedang umat Islam menganut paham “Everything is God’s” (semuanya milik Tuhan). Pohon, manusia, bumi, bulan, bintang, dll. semua adalah milik Tuhan. Dalam Hindu –> God, dalam Islam –> God’s, perbedaannya hanya pada “’s”. Maka jika umat Hindu dan Islam sepakat pada “’s” ini maka mereka akan bersatu.

Kitab suci Hindu

Kitab Hindu terbagi dalam 2 kategori besar, yaitu : Sruti dan Smriti. Sruti = sesuatu yang diturunkan, yang didengar, yang dirasakan, dan yang dipahami. Inilah yang diakui oleh cendekiawan Hindu sebagai wahyu Tuhan dan derajatnya lebih tinggi dari kitab-kitab lain. Sruti terbagi dua yaitu : Weda dan Upanishad.

Veda diambil dari kata sansekerta “ved” yang artinya : pengetahuan. Jadi Weda artinya : pengetahuan yang sangat mulia.

Veda dibagi menjadi :

Rigveda –> inti weda
Yajurveda –> tentang mantra
Samaveda –> tentang melodi
Atharva veda –> formula magis

Veda dianggap paling dijamin keasliannya dan paling di kramatkan, serta dianggap bernilai wahyu dari Tuhan. Usia yang pasti dari kitab ini tidak ada yang tahu, ada bermacam-macam pendapat. Dari yang bilang sudah 1310 juta tahun, sampai ada juga yang mengatakan hanya sekitar 400 tahun saja. Siapa yang menulis, diturunkan pada siapa, kapan pertama kali diturunkan, tidak ada yang tahu.

Kitab “kelas dua” setelah Sriti adalah Smriti. Smriti artinya ingatan. “sm” berarti mengingat. Cendekiawan Hindu mengatakan kitab ini bukan dari Tuhan, tapi buatan manusia sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Ada juga kitab itihas – epik, ada 2 epik besar yaitu : Ramayana dan Mahabarata yang mengisahkan tentang peperangan.

Ayat-ayat tentang Tuhan dalam kitab Hindu

Dalam kitab Upanishad :

Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 menyatakan bahwa Tuhan hanya ada satu.

Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak punya ibu dan bapak, Dia tidak punya tuan dan pelindung.

Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia

Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan tidak bisa dilihat. Tidak ada orang yang mampu melihat dengan mata.

Dalam kitab suci Hindu yang paling sering dibaca orang yaitu Bhagavad Gita :

Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 menyatakan bahwa Dia tidak dilahirkan, tak ada permulaan, Tuhan seru sekalian alam.

Dalam kitab utama Hindu,
Veda :

Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yang berhak disembah

Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci

Yajurveda Ch. 40 V. 9 menyatakan bahwa “Andhatma pravishanti” artinya memasuki, dan “assambhuti” artinya benda/alam seperti api, air, dan udara. Maksudnya mereka yang menyembah benda/alam seperti api, air, udara, telah masuk kedalam kegelapan

Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh Tuhan itu Maha Besar

Pada Rigveda yang dianggap paling suci, pada Rigveda Bk. 1 Hymn 64. V. 46 dinyatakan : Tuhan itu Maha Esa, panggillah Dia dengan berbagai nama. Di Islam juga ada 99 nama untuk Tuhan yang satu.

Juga diulangi pada Rigveda Bk. 10 Hymn 114 V. 5 menyatakan Tuhan itu satu tapi Dia disebut dengan nama yang bermacam-macam

Pada Rigveda Bk. 2 Hymn 1 menyatakan bahwa ada 33 nama yang ditujukan pada Tuhan, diantaranya :

- Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Brahama (pencipta), bahasa arabnya Choliq. Umat muslim tidak keberatan kalau Allah dipanggil dengan Khalik atau Creator, atau Brahama. Tapi kalau orang menyebuntukan Brahama itu adalah Tuhan yang berkepala 4 dengan mahkota, umat muslim sangat tidak setuju.

- Shvetashvatara Upanishad Ch. 4 V. 19 menyatakan tidak ada satu makhlukpun yang menyerupai Tuhan.

- Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Vishnu (Wishnu) artinya Sustainer (pemelihara alam), yang memberi rizki. Bahasa arabnya adalah “Rabb”. Orang muslim tidak keberatan Allah disebut Rabb, Vishnu, Sustainer, Cheriser.
Yang jadi masalah adalah Vishnu adalah Tuhan yang punya 4 tangan, tiap tangan memegang cakra, tangan kirinya memegang rumah kerang, menaiki seekor burung garuda sambil bersandar pada gulungan ular. Umat muslim tidak bisa menerima itu.

- Apalagi Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan

-Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali Tuhan yang satu

- Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan “sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”

-        Dalam Brahama Sutra disebutkan : “Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yang kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.

Konsep Tuhan menurut Islam

Jawaban terbaik umat Islam tentang Konsep Tuhan adalah apa yang terdapat pada QS. Al-Ikhlas (112) : 1 – 4 :

Ayat 1 : Katakanlah, “Dialah   Allah, Yang Maha Esa”

Ayat 2 : Allah tempat meminta segala sesuatu

Ayat 3 : Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,

Ayat 4 : dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.

Ternyata ayat-ayat dalam kitab-kitab Hindu yang disebut diatas tadi mempunyai kecocokan dengan apa yang tertulis dalam surat Al-Ikhlas, seperti sebagai berikut :

QS. Al-Ikhlas (112) : 1 = Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 –> Tuhan hanya satu.

QS. Al-Ikhlas (112) : 2 = Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 –> Dia adalah Tuhan semesta alam

QS. Al-Ikhlas (112) : 3 = Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 –> Tuhan tidak punya bapak dan ibu

QS. Al-Ikhlas (112) : 4 = Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 dan Yajurveda Ch. 32 V. 3 –> tidak ada yang menyerupai Tuhan

Ayat-ayat dalam QS. Al-Ikhlas dalam Al-Qur’an dan ayat-ayat dalam kitab-kitab Hindu tadi adalah merupakan batu ujian terhadap keimanan. Jika ada yang mengatakan bahwa dia atau sesuatu itu Tuhan, masukkan pada ayat-ayat dari Qur’an dan kitab-kitab Hindu tadi, bila lulus, maka dia atau sesuatu itu benar adalah Tuhan, tapi kalau gagal maka dia/sesuatu itu bukanlah Tuhan.

Sebagai contoh :

Ada “sebagian” umat Hindu yang menyatakan bahwa Bhagwan Rajneesh adalah Tuhan. Dalam kitab suci Hindu memang tidak ada satupun yang menyatakan dia adalah Tuhan, tapi ada orang-orang yang menyatakan dia sebagai Tuhan. Untuk mengetahui seseorang/sesuatu adalah Tuhan, masukkan dalam ayat-ayat tadi, kalau lulus, dia benar Tuhan, kalau tidak berarti dia “Tuhan palsu”.

Al-Ikhlas ayat 1 : dia unik/hanya satu-satunya? Tidak. Masih banyak orang lain yang mengaku sebagai Tuhan. Banyak orang juga menjalani kehidupan seperti dia : makan, minum, tidur, berbicara, dll.

Al-Ikhlas ayat 2 : dia mutlak dan abadi? Tidak. Dia penderita asma, penyakit gula, dan nyeri punggung kronis. Tuhan penyakitan? Dan pada akhirnya dia juga mati seperti manusia lainnya. Tuhan mati?

Al-Ikhlas ayat 3 : dia tidak dilahirkan dan tidak punya ayah-ibu? Dia lahir di India dan punya ayah-ibu. Tahun 1981 dia pergi ke Amerika dan melakukan ribuan kunjungan di Amerika, kemudian membangun sebuah kota di daerah Oregon yang bernama Rajneesh furm. Tapi kemudian dia ditangkap di Amerika dan pemerintah Amerika menaruhnya di Furmbash. Dan dia mengaku sebagai Tuhan di Amerika. Dan orang yang mengaku Tuhan itu minta rokok ketika di penjara. Tuhan dipenjara? Tuhan minta rokok? Setelah dia kembali ke India, di kota Puna dia kembali membuat markas yang dikenal sebagai masyarakat Osho. Di sana ada sebuah prasasti bertuliskan “Rajneesh tidak pernah lahir dan tidak pernah mati, pernah singgah di planet bumi pada tgl 11 des 1991 s/d 19 jan 1990”. Tapi mungkin mereka lupa mencantumkan kalau ia pernah tidak diijinkan masuk ke 21 negara karena tidak punya visa. Tuhan yang menciptakan dunia harus mengemis visa untuk masuk ke Negara-negara yang terdapat dalam bumi yang telah diciptakan-Nya ?

Al-Ikhlas ayat 4 : tidak ada makhluk yang menyerupai Tuhan. Jadi apapun dan siapapun di jagat raya ini yang dibandingkan dengan Tuhan, maka dia bukanlah Tuhan. Rajneesh adalah manusia yang sama dengan manusia lain. Makhluk apapun di alam semesta ini tidak ada yang akan lolos dari ayat ini untuk dapat dinyatakan sebagai Tuhan.

Orang Islam memanggil Tuhannya dengan nama “Allah”. Sekalipun kata “Allah” secara umum bisa diartikan sebagai Tuhan, tapi nama ini adalah nama yang unik, benar-benar menyatakan ke-esa-an Tuhan, tidak bisa seperti kata “God” dalam bahasa Inggris yang bisa jadi Gods, Godes, God father, God mother, dll. yang tidak dapat digunakan untuk meyatakan ke-esa-an Tuhan. Bahkan kalau dalam bahasa Indonesia kita mengenal dua kata yang berbeda untuk “Tuhan” dan “Dewa”, maka kata “God” dalam bahasa Inggris tidak bisa membedakannya. Misalnya kata “God of gambler” bukan diartikan sebagai Tuhannya penjudi, tapi diartikan sebagai Dewa Judi.

Konsep kehidupan dan kematian dalam Hindu

Umumnya umat Hindu percaya apa yang dinamakan “Samsara”, yaitu perputaran kelahiran dan kematian berulang kali, yang dikenal dengan nama “Reinkarnasi”. Yaitu orang yang sudah mati rohnya akan berpindah pada sosok lain yang akan lahir kembali di dunia. Bila amalannya baik, maka ia akan terlahir kembali dengan kehidupan yang lebih baik, tapi bila amalannya jelek ia akan terlahir kembali dengan kehidupan yang buruk atau menjadi makhluk yang lebih rendah derajatnya. Begitulah terjadi berulang kali. Mereka mengatakan konsep Samsara inilah yang dapat menjawab mengapa ada orang yang lahir cacat dan miskin. Sebab untuk apa Tuhan menciptakan orang cacat dan orang miskin di dunia ini? Begitulah kepercayaan umum kebanyakan umat Hindu.

Akan tetapi ternyata hal ini tidak terdapat dalam Weda. Yang disebuntukan Weda hanya “Punarjanam” atau hidup berikutnya atau hidup lagi, tapi bukan perputaran hidup-mati. Para cendekiawan Hindu mengatakan bahwa tidak pernah ada konsep perpindahan roh/ reinkarnasi dalam Weda.

Rigveda Bk. 10 Hymn 16 V. 4 – 5 berbicara mengenai kehidupan sesudah mati, bukan perputaran hidup-mati.
Dalam Weda juga terdapat konsep surga dan neraka yang mirip dengan konsep dalam Islam. Surga digambarkan sebagai tempat yang sangat indah, banyak mengalir sungai susu, buah-buahan bermacam-macam, tempatnya indah, dll. Neraka juga digambarkan mrip dengan konsep dalam Islam, dimana neraka digambarkan dengan gambaran api, dimana di neraka orang akan mengalami penderitaan.
Konsep kehidupan dan kematian dalam Islam

Terdapat beberapa ayat yang dapat jadi acuan :

QS. Al-Baqarah(2) : 28 menyebuntukan bahwa manusia pada awalnya adalah mati, kemudian dihidupkan oleh Allah, lalu akan mati dan dibangkitkan kembali.

QS. Al-Mulk(67) : 2 menyebuntukan bahwa Allah yang menciptakan hidup untuk jadi batu ujian. Hidup ini adalah ujian untuk kesuksesan di akhirat.

QS. Ali-Imran (3) : 185 menyebuntukan bahwa setiap jiwa akan merasakan mati, pada hari akhir akan diperhitungkan semua amalan manusia. Orang2x yang selamat dari siksa api neraka dan memasuki surga, di sana mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan di dunia, dunia ini hanyalah berisi permainan dan tipuan belaka.

QS. Al-Baqarah (2) : 24 isinya menjelaskan tentang neraka.
Dalam konsep Islam, manusia lahir ada yang kaya, miskin, sehat, cacat, semua adalah ujian bagi manusia. Dan karena ujian yang berbeda-beda itulah kehidupan bisa berlangsung.

Minuman keras dalam Hindu dan Islam

QS. Al-Maidah(5) : 90 menyebuntukan larangan terhadap minuman keras, judi, menyembah berhala, mengundi nasib, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Dan menyuruh menjauhi perbuatan itu agar mendapat keberuntungan.

Dalam Hindu ternyata juga ada konsep yang serupa :

Minuman keras dilarang dalam kitab2x Hindu : Manusmriti Ch. 9 V. 235, Manusmriti Ch. 11 V. 55, Rigveda Bk. 8 Hymn 2 V. 12, dan banyak lagi bagian yang lain.

Judi dilarang dalam kitab Weda, misalnya : Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 3
Mengundi nasib dengan bermain dadu dilarang, mis : Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 13
Hal2x yang berhubungan dengan meramal adalah dosa, mis : Manusmriti Ch. 9 V. 258

Poligami dalam Hindu dan Islam

Telah dikenal secara luas bahwa dalam Islam terdapat konsep poligami. Masalah yang belakangan sempat jadi isu kontroversial dengan pendapat yang pro dan kontra. Secara umum pula banyak orang (di dalam ataupun di luar Islam) telah menganggap bahwa konsep poligami hanya ada di agama Islam. Tentang topik ini lebih lengkap anda bisa membaca tulisan saya tentang Poligami.

Di Islam konsep Poligami terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 3. Bagaimana dalam Hindu? Adakah disebuntukan tentang poligami? Beberapa yang hal dapat dijadikan acuan adalah :

Vishnusutra Ch. 24 V. 1 menyebuntukan kalau ayahanda Sri Rama punya 4 istri

Mahabarata Anushasana Parva Sec. 15 menyebuntukan Krisna punya 16100 istri

Jika dianalisa, orang Hindu boleh mempunyai istri berapapun ia mau, hanya pemerintah India saja yang membatasi dengan mengeluarkan undang2x perkawinan pd th 1956 bahwa orang Hindu hanya boleh menikah dengan 1 istri, sedangkan kitab sucinya membolehkan sesukanya.
Dalam data pemerintah India, terdapat data poligami dari seluruh penduduk India, bahwa dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1961 – 1971 orang muslim yang berpoligami sebanyak 4.31% dari jumlah komunitasnya, sedangkan orang Hindu yang poligami adalah sebanyak 5.06% dari jumlah komunitasnya.

Jihad dalam Hindu dan Islam

Hindu juga punya konsep Jihad yang sama dengan Islam yaitu berjuang/berperang melawan kebathilan, seperti pada :
Bhagavat Gita 2 : 50 ketika Krisna menyuruh Arjuna untuk berjihad, “Berjihadlah engkau demi memperoleh “Yoga” (syahid). Jihad itu demi kebaikan kamu, Jihadlah!
Kalau di Al-Qur’an terdapat kisah2x tentang perang, Kitab Mahabarata adalah kitab yang berisi peperangan antara Pandawa dan Kurawa. Kitab setebal ribuan halaman itu isinya hanya kisah peperangan.

Bhagavat Gita –> adalah berisi nasihat Sri Krisna kepada Arjuna di medan pertempuran

Bhagavat Gita Ch.1 V. 42-46 –> Arjuna berkata pada Sri Krisna kalau ia lebih baik mati tak bersenjata tanpa perang daripada harus membunuh saudara sepupu (Kurawa)

Bhagavat GitaCh. 2 : 2 –> Krisna berkata, “Oh Arjuna kenapa pikiran kotor itu bisa masuk ke dalam benakmu? Kalau engkau enggan berperang, engkau tidak akan masuk surga, kenapa engkau berkata seperti itu, itu bisa melemahkan hatimu.”

Bhagavat Gita Ch. 2 : V.31-33 –> Hai Arjuna, kamu ini satria, kamu harus berperang. Dengan begitu engkau akan masuk surga, mereka tidak.

Rukun Islam dalam Hindu

Hadits Bukhari Vol 1 kitab Iman hadits no 8 menyatakan : Islam itu terdiri atas 5 tiang : Syahadat, Sholat, puasa, zakat, haji.

Syahadat –> kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah (konsep Tuhan yang Esa) dan Muhammad adalah utusan Allah. Di atas sudah dibuktikan bahwa konsep Tuhan yang Esa memang ada dalam Hindu. Dan tentang Muhammad adalah utusan Tuhan juga sudah pernah kita bahas di tulisan “Muhammad adalah nabi umat Hindu?”

Sholat –> kegiatan utama dlm sholat adalah bersujud, seperti terdapat pada : QS. Ali-Imron(3) : 43 dan QS. Al-Hajj (22) : 77.
Dalam Hindu ada banyak bentuk peribadatan, salah satunya disebut “Shastang” yang artinya menyembah dengan 8 anggota badan. Bila kita perhatikan sujud juga dilakukan dengan 8 anggota badan, yaitu : dahi, hidung, 2 telapak tangan, 2 lutut, dan 2 kaki. Jadi dalam Hindu juga ada konsep beribadah dengan bersujud seperti dalam sholat.

Zakat –> Rigveda Bk. 10 Hymn 117 ayat 5 menjelaskan tentang berderma.

Puasa –> Manusmriti Ch. 4 ayat 222 dan Manusmriti Ch. 6 ayat 24 menyebuntukan tentang puasa

Rigveda Bk. 3 Hymn 29 ayat 4 menyebuntukan tentang “Ilaspad” yang artinya adalah juga baitullah. Dan juga dikatakan berada ditengah2x dunia “prathvi”. Dan kita tahu letak Mekkah ada ditengah dunia pada daerah garis Katulistiwa. Hal yang sama Juga disebut pada Rigveda Bk. 1 Hymn 128 V. 1

Jadi ternyata dalam Hindu juga terdapat konsep yang mirip dengan Rukun Islam.

Kembali ke ajaran kitab suci

Sumber referensi pada akhir ceramahnya menyampaikan suatu hal yang sangat menarik tentang ajakan untuk kembali ke kitab suci sebagai dasar utama ajaran agama. Karena hanya dengan kembali ke kitab suci-lah seseorang dapat menemukan esensi sebenarnya dari ajaran agamanya yang mungkin saja tidak pernah diketahuinya karena minimnya akses umat ke kitab suci, dan selama ini hanya menerima saja apa yang diberikan oleh pemimpin agama mereka. Masalahnya adalah banyaknya para pemuka agama yang melarang umatnya untuk membaca kitab suci, membuat terhalangnya umat untuk memahami kitab sucinya.

Islam yang tidak mengenal konsep kependetaan sebagai perantara antara umat dan Tuhannya dapat menjadi contoh yang bagus dimana justru dengan tidak adanya konsep kependetaan itu membuat umat Islam mempunyai akses terhadap kitab sucinya jauh lebih besar dibandingkan umat2x agama lainnya.

Ia juga berpendapat, seperti umat Islam yang tetap menjaga bahasa arab dalam Al-Qur’an, seharusnya umat Hindu juga menghidupkan lagi bahasa Sansekerta sebagai alat untuk memahami kitab sucinya, karena seperti yang sudah sering berhasil ia buktikan dalam berbagai diskusi agama, sebuah kitab suci akan lebih dapat dipahami dengan benar apabila ia dibaca dan dipahami melalui bahasa aslinya. Ia mengatakan, Jika orang Hindu memahami kitab sucinya dengan baik, mereka akan menemukan bahwa kitab suci Hindu dan Islam sama berbicara tentang Tuhan yang satu, mereka akan punya misi yang sama seperti yang dikatakan oleh nabi Muhammad, dan mereka akan percaya adanya kehidupan setelah kematian.

Beberapa pertanyaan yang mungkin timbul dari apa yang dipaparkan di atas tadi adalah :

Kalau ternyata banyak ajaran yang sama antara Hindu dan Islam, apakah itu berarti bahwa umat Hindu juga bisa disebut Ahlul Kitab? Jawaban ini mungkin bisa mewakili : “Dalam pandangan Islam, mungkin saja kitab Hindu adalah dari Tuhan dan tokoh2xnya adalah nabi utusan Tuhan. Tapi andaikata itu benar, itu hanya untuk masa lalu, setelah nabi Muhammad datang dengan ajarannya, itulah yang harus diikuti..”. Dalam ajaran Islam jelas menyatakan bahwa pada masa sebelum Al-Qur’an dan nabi Muhammad, sudah terdapat ajaran dan kitab2x suci dari Tuhan, tetapi setelah nabi Muhammad dan Al-Qur’an muncul, itulah versi terakhir dan terlengkap untuk menyempurnakan semua ajaran2x Tuhan yang telah diturunkan sebelumnya.

Lantas kalau agama Hindu itu memiliki banyak kesamaan dengan Islam, apakah kita setuju dengan pendapat bahwa semua agama adalah sama? Beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangan :

Kalau semua agama sama, tidak akan ada orang yang berdakwah untuk agamanya. Bahkan semua orang tidak akan keberatan untuk berpindah agama sebulan sekali misalnya. Tapi kenyataannya tidak mudah bagi seseorang untuk berpindah agama, termasuk mereka yang sering berteriak menyatakan bahwa semua agama adalah sama. Hanya mereka yang benar2x telah menemukan alasan yang benar2x kuat secara pribadi-lah yang mampu melakukannya.
Mengatakan semua agama sama adalah seperti menanyakan 2+2 = berapa? apakah 2, 3, atau 4?, lalu ada orang yang menjawab bahwa semuanya benar. Hal ini tentu saja tidak benar. Dari sekian banyak agama pasti ada yang 100% firman Tuhan. Tidak masalah mana yang seorang percayai kalau ia yakin pilihannya adalah 100% benar, karena itu adalah haknya. Tapi karena perbedaan itu pasti ada, cara terbaik mengetahui mana yang paling baik dan paling benar, adalah dengan mengumpulkan semua kitab suci agama2x dan mempelajarinya, kemudian memilih yang paling baik dan paling benar diantaranya.
Maka kalau kita ingin mengetahui apakah semua agama memang sama, atau apakah semua agama memang beda dan ingin mengetahui yang paling benar diantaranya (dan ini merupakan hak setiap orang), jalan satu-satunya adalah dengan mempelajari dan mendalami perbandingan agama dengan mencari tahu sebanyak mungkin ajaran2x utama dari berbagai agama (nomor 1 adalah dari kitab sucinya) dan mengadakan studi komparatif secara ilmiah terhadapnya. Karena kalau kita juga mempelajari agama2x lain untuk mencari kebenaran yang merupakan hak semua orang, maka insyaallah Tuhan juga akan menunjukkannya pada kita.
-rkh-

“Tulisan ini dibuat bukan untuk menggali perpecahan, tetapi justru untuk menanam kebersamaan sesuai dengan tema ceramah dari sumber referensi yang dengan ceramahnya itu berharap agar umat kedua agama dapat melihat sebuah inti persamaan dalam agama mereka, sehingga mereka akan lebih mudah untuk bersatu (hal ini didasarkan pada kerapnya terjadi pertikaian antara kedua pemeluk agama tersebut di India sana).”

“Tentu saja orang boleh berbeda pendapat asal dapat menyikapinya secara baik dan dewasa. Semoga dapat berguna bagi kita semua dalam pencarian kebenaran yang hakiki.”

Rabu, 07 Januari 2015

Kidung Jawa Abdi warki Indramayu

Ana cerita, cerita ing jaman kala
Nganda aken keAgungan kang kuasa
Ngaweruhi lumakuning uriping manungsa
Piwarah maring tiang sedaya

Pawiwitan maturi puja lan puji
Maring kang maha suci
Ingkang asmanipun Allah robbul izzati
Kang ndadiaken gumelaring siti
Jagat raya lan sekabehe isi

Ing kawitane jagat raya
Gusti Allah nyipta aken banyu
Banyu diputer sewayah-wayah
Ngujud aken geni kang pecah
Pecahing geni kang ngrupa malih
Dados langit bumi kang ajrih
Ajrih maring printahing gusti
Bade sudi ngedar kang pasti

Anane langit pitung petala
Kang kecipta kalih masa
Langit kang kosong dipun kebeki
Kelawan lintang kang madangi
Surya manasi lumahing bumi
Wulan kang madangi ing wayah wengi

Papat masa gusti Allah ncipta bumi
Pitung petala kang njejegi
Sato kewan ingkang manggoni
Kacipta saking banyu alma'i
gunung-gunung dadi patoke bumi
pitung segara kang ngeluberi

Bumi kang mati dipun kirimi
Mega mendung kang ngudani
Nyukulaken wewijilan
Nrumbusaken kekayuan
Megaraken kekembangan
Dadi panggonane sato kewan

Sepertelu akhir masane
Allah nyipta mahluk liyane
Malaikat jin lan sebangsane
Manungsa kang pungkasane
Widadari manggon ning swargane
Watu lan geni dadi isi nerakane
Langit bumi paripurna dadi enem masane

Gusti Allah kang welas asih
Maha suci lan ageng
Maha tunggal kang ndeweki
Maha mireng lan pendeleng

Kang ndadiaken manungsa lan nyempurna aken
Kang netepaken agama lan njelasaken
Kang mancaraken cahya lan nyebaraken
Kang mbatesi banda lan ngakehaken

Gusti Allah kang maha kuasa
Maha adil maring hukume
Kang ngupai daya lan guna
Dateng segala hambane
Kang ndadiaken banyu lan ngaliraken
Kang ndadiaken angin lan ngembusaken
Kang manasi geni lan ngobaraken
Kang ndadiaken langit lan nduwuraken
Kang ngrata aken bumi lan ngendepaken
Kang ngugetaken wulan lan muteraken
Kang metengaken jagat lan madangaken
Kang masung gunung lan ngekeraken
Kang nanjakaken mendung lan ngudanaken

Maha suci Allah
Kang duwur lan mulya kedudukane
Kang kuat lan bagus kekuasaane
Ora bakal hina sing dimulia akenNe
Ora bakal mulia sing dilaknatine
Langka sing tercela cipta ane
Langka sing bisa ngubah ketetepane

......sunting

Wong fae hung pendekar china seorang muslim

Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li

Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung? Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri legendaris yang Namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga Supremasi kekuasaan Komunis di China.

Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan
dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein.
Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah faisal Hussein Wong.
Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu).
Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi.

Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying
membuatnya dikenal sebagai salah satu dari sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.
Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat
keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu.
Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.
Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang
dengan sungguh-sungguh

Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa
memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.
Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch’in yang korup dan penindas

Dinasti Ch’in ialah Dinasti yang
merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk
agama Islam.
Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat
beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung
sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa bayangan yang legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah
seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch’in pada 1734.
Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin
pemberontakan bersejarah yang hampir
mengalahkan dinasti penjajah Ch’in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea). Jika saja pemerintah Ch’in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata
bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang),
pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch’in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka.
Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru
yang sangat taktis namun efisien yang
dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata

Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri
dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin
yang akan mereka peras.

Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak
mengujinya dengan berbagai cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya
meninggal dalam usia pendek. Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda
yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga
akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.
Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun

Masyarakat Cina, khususnya di
Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad’afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan
mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang
dimilikinya. Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah
satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid. Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Alah Swt dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan
bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya.
Amin.